Oli Mesin Diujung Investigasi

18 August, 2017

Sudah kesekian kalinya saya mengganti oli mesin setiap 3000km menggunakan Shell Helix HX8 5w30. Anda mungkin mengira saya gila. Beli turbo beneran saja tidak mampu, ini malah pakai oli mahal untuk 3000km. Mungkin juga pertanyaan-pertanyaan dibawah ini akan muncul di benak anda sekarang.

Kenapa 3000km?

User manual menyarankan pergantian tiap 3000km “dalam kondisi khusus”. Saya menganggap, pencegahan intensif terhadap keausan komponen mesin yang usianya sudah menginjak 11 tahun adalah “kondisi khusus”.

Kenapa Shell Helix HX8?

Ini adalah oli canggih bersertifikat API-SN/CF dan GM Dexos1 (gen 1 dan gen 2), tentunya ini akan bagus buat mesin Estate saya.

Oli Mesin Diujung Investigasi - Gabungan screenshot dari link diatas, saya baru sadar ada logo Wuling disana...

Gabungan screenshot dari link diatas, saya baru sadar ada logo Wuling disana...

Mahal?

Jika dihitung per-tahun, uang yang saya keluarkan untuk mengganti oli tiap 3000km dengan HX8, beda tipis dengan uang yang dikeluarkan mengganti oli 2 kali dalam setahun di bengkel resmi.

Masuk akal!

Jadi anda sudah bisa menyimpulkan bahwa alasan saya masuk akal? Sayangnya, yang saya lakukan tidak sepenuhnya benar! Disini kita akan mencari tahu sebabnya.

Perspektif

Beberapa minggu yang lalu, seorang rekan sesama pemilik Estate berniat mengikuti jejak saya menggunakan oli mesin tersebut. Sayangnya, tergiur dengan harga “promo”, rekan saya tersebut mendapatkah HX8 palsu! Untungnya dia cukup teliti, dan melaporkan hasil temuan tersebut ke Shell untuk ditindak lanjuti.

Oli Mesin Diujung Investigasi - Pastikan segelnya tidak mencurigakan...

Pastikan segelnya tidak mencurigakan...

Dari kejadian itu, dan diskusi panjang melalui Whatsapp dengan rekan saya tersebut, saya mendapatkan perspektif baru. Selama ini, saya tidak terlalu peduli dengan apa yang ada di dalam oli yang saya pilih. Toh, sertifikasinya jelas dan yang penting barangnya bukan palsu.

Muncul satu pertanyaan: Apakah yang ada di dalam oli yang saya pakai palsu? sudah pas dengan mobil saya?

Detektif pun dikerahkan untuk melakukan investigasi.

Sabda User Manual

Membuka user manual di halaman 8-3, saya menemukan ini:

Oli Mesin Diujung Investigasi - 3.75l untuk mesin 1.6, 4.0l untuk mesin 1.8

3.75l untuk mesin 1.6, 4.0l untuk mesin 1.8

Spesifikasi oli mesin yang dianjurkan adalah API-SL / ILSAC GF-III dengan grade 10w30 atau 10w40.

Awalnya hal ini mungkin mengejutkan, karena sekarang, sudah jarang oli bersertifikasi API-SL beredar di pasaran. Tetapi ternyata, apa yang dituliskan pada user manual sangat wajar.

Kategori oli API-SL dikeluarkan pada tahun 2001, sedangkan meskipun di Indonesia Chevrolet Estate baru masuk pada tahun 2006, tetapi secara internasional, mobil yang dikenal dengan Chevrolet Daewoo Lacetti ini, lahir pada tahun 2002 dengan model bodi station wagon muncul pada tahun 2004.

Jadi wajar saja kalau di user manual tertulis demikian, karena standar oli terbaru yang berlaku pada saat mobil ini lahir adalah API-SL.

Lalu, apakah standar API-SM atau API-SN yang secara umum lebih unggul dari API-SL dan banyak beredar di pasaran saat ini sudah pas digunakan?

Ternyata belum tentu!

Flat Tappet

Pada mesin overhead cam, jenis lifter katup sangat mempengaruhi kebutuhan oli mesin yang digunakan. Ada 2 jenis lifter katup yang umum, yaitu rocker arm dan flat tappet (hydraulic lifter). Tebak, mana yang digunakan pada Chevrolet Estate?

Oli Mesin Diujung Investigasi - 100 poin untuk anda yang menjawab flat tappet...

100 poin untuk anda yang menjawab flat tappet...

Banyak orang berpendapat bahwa flat tappet adalah teknologi kuno, tetapi tappet jenis hidrolis yang digunakan pada mesin Estate ini juga memiliki berbagai keunggulan:

  • Tidak perlu di setel ulang secara periodik, karena tappet menggunakan sistem hidrolis yang mengakibatkan jarak yang selalu konstan dengan camshaft.
  • Sistem kerja lebih sederhana sehingga lebih sedikit komponen bergerak.

Ada satu hal penting harus diperhatikan pada oli untuk mesin berteknologi flat tappet, yaitu jumlah aditif anti aging aus yang terdapat pada oli tersebut. Karena pada mesin seperti ini, camshaft mendapatkan gesekan permukaan kontak yang lebih besar akibat efek langsung dari tekanan per klep dibandingkan dengan mesin berteknologi rocker arm.

ZDDP

Zinc dialkyl dithio phosphate atau singkatnya ZDDP, adalah zat aditif yang ditambahkan pada oli mesin dan telah terbukti efektif dalam mengurangi tingkat keausan mesin, selain itu juga mencegah korosi dan antioksidan.

Zat ini memiliki sifat molekul polar tunggal yang tertarik pada permukaan logam, dan dikombinasikan dengan panas dan gesekan akan menempel kuat pada permukaan logam dan membentuk semacam lapisan “film” diantara logam yang saling bergesekan.

Hmm… jadi ingat iklan Castrol Magnatec…

Banyak produsen oli tidak mempublikasikan kandungan ZDDP pada oli yang dipasarkan, atau mewajibkan anda meminta spesifikasi oli tersebut melalui e-mail atau contact center. Tapi jika beruntung, anda dapat menemukannya di internet, seperti oli mesin Pertamina berikut:

Oli Mesin Diujung Investigasi - Data tahun 2003, kemungkinan besar sudah tidak valid sekarang...

Data tahun 2003, kemungkinan besar sudah tidak valid sekarang...

Kandungan ZDDP dinyatakan dalam % atau ppm, 0.14% pada data diatas sama dengan 1400ppm. Sebagian produsen juga menuliskan ZDDP dengan komponen “zinc” dan “phosphorus” terpisah, misalnya Mobil 1:

Oli Mesin Diujung Investigasi - Produsen oli yang baik hati mempublikasikan spesifikasinya...

Produsen oli yang baik hati mempublikasikan spesifikasinya...

ZDDP sebenarnya terdiri dari komponen zinc dan phosphor yang rasionya hampir sama. Setelah mengamati banyak datasheet oli, secara kasar saya dapat menyimpulkan rasionya adalah sekitar 1ppm zinc berbanding dengan 0.9ppm phosphor.

Contohnya pada oli Mobil 1 FS X2 5w50 misalnya, 1100ppm zinc berbanding 1000ppm phosphor adalah 1:0.9 atau mendekati. Sedangkan hitungan konten ZDDPnya secara kasar tinggal dijumlahkan dan dibagi 2 saja, atau (1100 + 1000) / 2 = 1050ppm.

ZDDP vs Flat Tappet vs API

Anda bisa menemukan banyak sekali artikel dan perdebatan mengenai berapa jumlah minimum ZDDP yang diperlukan untuk mesin berteknologi flat tappet. Setelah mencari kesana-kemari, membaca berbagai sumber, dan lagi-lagi tersesat ke web yang aneh-aneh, saya menarik kesimpulan bahwa setidaknya harus ada kandungan 1000ppm ZDDP pada oli mesin yang digunakan, untuk menghindari keausan prematur pada camshaft mesin jenis ini.

Tentunya juga jangan berlebihan, apalagi sampai 2000ppm, selain pasti harga olinya mahal, juga tidak akan berpengaruh optimal.

Jika begitu, apa berarti oli dengan sertifikasi API-SM dan API-SN yang lebih canggih dari API-SL, punya konten ZDDP lebih tinggi?

Belum tentu!

ZDDP dikenal sebagai zat perusak lingkungan, dan menyebabkan kerusakan catalytic converter lebih cepat. Oleh karena itu, API, sebagai organisasi yang mengatur standarisasi oli di dunia, berusaha menurunkan batas maksimum kandungan ZDDP untuk setiap standar sertifikasi baru yang dikeluarkan.

Lebih jelasnya mengenai batas kandungan ZDDP yang diijinkan oleh API, anda bisa membaca dokumen berikut ini. Berikut screenshot dari bagian yang penting saja, mulai dari API-SL:

Oli Mesin Diujung Investigasi - Oil Api Sl

Oli API-SL mensyaratkan kandungan phosphor max 1000ppm (yang artinya otomatis membatasi kandungan zinc juga — ingat perhitungan rasio diatas), hal ini masih sesuai dengan rekomendasi user manual dan kesimpulan saya mengenai kandungan ZDDP di atas.

Mari kita lihat API-SM:

Oli Mesin Diujung Investigasi - Oil Api Sm

API-SM membatasi kandungan phosphor max 800ppm dan min 600ppm, yang artinya API-SM harus memiliki kandungan ZDDP lebih rendah dari pendahulunya.

Begitu pula dengan API-SN:

Oli Mesin Diujung Investigasi - Oil Api Sn

Pengurangan jumlah ZDDP pada standar oli terbaru ini, menimbulkan banyak “keresahan” pada berbagai kalangan pemilik kendaraan berteknologi mesin flat tappet. Pencarian oli mesin yang masih memiliki kandungan ZDDP cukup banyak pun dilakukan. Seperti kutipan dari artikel oleh majalah SuperCheyv berikut:

Major brand name oils have changed recently. The levels of specific antiwear additives, such as ZDDP, that are critical to flat-tappets have significantly decreased. Yet nowhere is this mentioned on the label. A reason for the reduction is to ensure catalytic converters last longer.

Flat-tappets have one of the most highly stressed and poorly lubricated surfaces in an engine. The hardened cam shaft lobe is dragged across the hardened lifter face under great pressures from valvesprings and valvetrain inertia.

The higher levels of specific antiwear additives, such as ZDDP, help protect this highly stressed wear point.

Some oil manufacturers will say that the reduced levels of antiwear additives are fine for flat-tappet engines, and they may cite one dimensional laboratory studies on the new oils. However, the real-world experience is that thousands of flat-tappet camshafts have failed prematurely.

Dari Wikipedia:

Crankcase oils with reduced ZDDP have been cited as causing damage to, or failure of, classic/collector car flat tappet camshafts and lifters which undergo very high boundary layer pressures and/or shear forces at their contact faces, and in other regions such as big-end/main bearings, and piston rings and pins. Roller camshafts/followers are more commonly used to reduce camshaft lobe friction in modern engines.

The same ZDDP compounds serve also as corrosion inhibitors and antioxidants.

Dari artikel yang diterbitkan AMSOIL berikut:

The design of flat-tappet cams makes them especially vulnerable to wear. As the name indicates, the tappet – or lifter – is flat. During operation the surface of the cam lobe slides rapidly over the surface of the tappet, producing high friction and temperatures.

Without the protective film barrier provided by ZDDP, the cams and lifters wear from the force of operation, negatively affecting cam and valve operation.

As the debate over ZDDP levels and engine wear continues, many enthusiasts and engine builders will continue to seek out high-ZDDP specialty oils.

Serta banyak lagi artikel dan diskusi lainnya.

Tapi…

Apakah anda memperhatikan dari ketiga tabel spesifikasi API diatas tidak ada pembatasan kandungan ZDDP maksimal untuk oli dengan grade 10w40*?

*) kecuali oli API-SN dengan resource conserving.

Anti Aus Alternatif

ZDDP sudah menjadi aditif anti aus pada oli mesin sejak 1940-an, tentunya sekarang ada alternatif aditif lain yang bisa menjadi solusi, bukan begitu?

Salah satunya adalah titanium, zat ini lebih ramah lingkungan dan catalytic converter. Tetapi harganya yang mahal dibandingkan dengan ZDDP membuat jenis oli dengan aditif titanium agak jarang ditemui di pasar. Salah satu produsen yang beralih ke aditif titanium pada semua produk oli mereka adalah Kendall. Sedangkan contoh yang paling gampang dijumpai di pasaran adalah Castrol Edge Titanium 5w40.

Oli Mesin Diujung Investigasi - Kelihatannya... mahal...

Kelihatannya... mahal...

Selain titanium, ada juga molybdenum. Zat ini lebih sulit digunakan daripada titanium karena untuk membuat partikel molybdenum tidak mengendap dan tetap larut bersama oli, dibutuhkan perlakuan khusus. Hanya segelintir oli jenis ini yang bisa ditemui di pasaran, salah satunya Liqui Moly MoS2 Leitchlauf 10w40.

GM Dexos

Beberapa orang mungkin menyarankan untuk menggunakan oli mesin bersertifikasi Dexos1 pada Chevrolet anda. Pertanyaannya tetap sama:

Apakah oli bersertifikasi Dexos1 sudah pas untuk Chevrolet Estate?

GM mengeluarkan program sertifikasi oli bernama Dexos, dan dimulai dengan Dexos1 di tahun 2011. Syarat untuk mendapatkan sertifikat ini lebih ketat daripada persyaratan sertifikasi API. Hasilnya spesifikasi oli dengan sertifikasi Dexos1 akan lebih unggul dari yang bersertifikan API-SN.

Maka, semua mobil Chevrolet yang lahir sejak 2011, diwajibkan menggunakan oli bersertifikasi Dexos, bahkan garansi bisa hangus jika oli yang digunakan tidak sesuai dengan sertifikasi tersebut.

Tapi tunggu dulu… Chevrolet Estate lahir tahun 2002, maka tidak wajib menggunakan oli bersertifikasi Dexos! Lagi pula oli bersertifikasi Dexos1 dan sekaligus API-SN (seperti Shell Helix HX8 diawal artikel ini), belum tentu memiliki kadar ZDDP yang cukup.

Semua oli mesin yang beredar di Indonesia wajib didaftarkan ke kementrian ESDM, mari kita lihat oli GM Tech yang sering digunakan pada bengkel resmi di website tersebut:

Oli Mesin Diujung Investigasi - 5w30 API-SN, diproduksi oleh Shell...

5w30 API-SN, diproduksi oleh Shell...

Hmm… apa itu berarti oli GM Tech adalah re-branding dari Shell, kira-kira apa ya oli Shell dengan grade 5w30 API-SN dan bersertifikat Dexos1… ?

Bukan berarti ini hal yang aneh, re-branding oli sebagai “oli original pabrikan” banyak dilakukan, seperti halnya pada oli Idemitsu yang banyak sekali di re-brand sebagai oli original mobil-mobil merk Jepang.

Bukan berarti bengkel resmi juga akan selalu memberikan oli tersebut pada Estate anda:

Oli Mesin Diujung Investigasi - 3 penggantian terakhir di bengkel resmi... oli yang diberikan Total Quartz 7000 10w40...

3 penggantian terakhir di bengkel resmi... oli yang diberikan Total Quartz 7000 10w40...

Ujung Investigasi

Jadi kesimpulan apa saja yang bisa diambil dari semua data diatas, khususnya dalam kasus pemilihan oli mesin untuk Chevrolet Estate?

  • Gunakan patokan grade kekentalan 10w30 atau 10w40 sesuai user manual.
  • Jika anda memilih oli dengan grade 10w30, hindari API-SM dan API-SN, karena pada grade tersebut kandungan ZDDP dibatasi maksimum 800ppm, gunakan oli bersertifikasi API-SL.
  • Jika anda memilih oli dengan grade 10w40, baik API-SL, API-SM, atau API-SN tidak masalah untuk digunakan, karena tidak ada batas kandungan ZDDP pada grade tersebut (kecuali untuk API-SN bertanda resource conserving).
  • Oli yang canggih belum tentu pas dengan mobil anda, periksa user manual, teknologi mesin yang digunakan, dan cari data mengenai oli yang ingin anda gunakan.
  • Chevrolet Estate versi Indonesia tidak dilengkapi dengan catalytic converter, oleh karena itu tidak perlu khawatir terhadap ZDDP yang merusak catalytic converter.
  • Tidak perlu menggunakan oli bersertifikat Dexos1
  • Belilah oli di outlet yang terpercaya untuk menghindari oli palsu.
Oli Mesin Diujung Investigasi - Oil Prestone 10w40

Penggantian oli berikutnya, saya akan mulai menggunakan oli dengan grade 10w40. Pertama karena grade 10w30 API-SL sudah sangat sulit ditemukan, kedua karena sebenarnya 10w40 lebih bagus untuk iklim tropis seperti Indonesia. Namun demikian grade 5w40 juga sangat mungkin digunakan, karena saat mesin mencapai suhu kerja, hampir tidak ada perbedaan kekentalan grade 10w40 dan 5w40.

Oli Mesin yang Pas

Tibalah kita di bagian akhir artikel yang panjang ini *lapkeringat*.

Jadi oli mesin mana sajakah diluar sana yang spesifikasinya cocok dengan Chevrolet Estate?

Saya telah mengumpulkan daftar oli yang beredar di pasaran dan kira-kira sesuai dengan hasil penyelidikan diatas. Oli yang masuk pada daftar ini saya pilih berdasarkan:

  • Harus mudah didapat, dan tidak perlu pergi ke tempat yang aneh-aneh untuk mendapatkannya.
  • Harga per liter maksimal Rp.100.000, harga yang berada di tabel adalah harga rata-rata yang diambil secara acak dari 3 tempat berbeda, lalu dibulatkan keatas ke 5 ribuan terdekat.
  • Setidaknya semi sintetis atau full sintetis, kecuali untuk oli yang menurut saya cukup menarik.
Oli Mesin Diujung Investigasi - Jangan juga pakai oli motor...

Jangan juga pakai oli motor...

Tabel berikut berisi oli dengan sertifikasi API-SM atau API-SN dan menurut saya cukup pas, meskipun sebagian tidak bisa didapat data kandungan ZDDP-nya. Anda juga bisa meng-klik angka pada kolom ZDDP untuk melihat datasheet oli tersebut.

MerkGradeAPIZDDP (ppm)per Liter (Rp.)
Mobil Super 2000 x2*10w40SN100090.000
Total Quartz 9000 SM5w40SM1040100.000
Total Quartz 7000 SM**10w40SM84070.000
Shell Helix HX7***10w40SN???70.000
Castrol Magnatec****10w40SN84085.000
Fastron Techno10w40SN???65.000

*) Mobil Super 2000 x2 10w40 menyatakan kandungan ZDDP pada datasheet dalam bentuk range, minimum 1000ppm dan maksimum 2500ppm.

**) Total Quartz 7000 SM 10w40, meskipun kandungan ZDDPnya dibawah 1000ppm, saya menampilkannya di daftar karena bengkel resmi menggunakannya, mungkin ada aditif lain di oli ini yang kita tidak tahu?

***) Shell Helix HX7 10w40 meskipun tidak bisa didapat datasheetnya, tetapi belum bersertifikasi ILSAC dan memiliki sertifikat Acea A3/B4, jadi kemungkinan kandungan ZDDP nya masih cukup tinggi.

****) Castrol Magnatec 10w40 tersedia versi non API-SN yang bersertifikat Acea A3/B4 saja dan memiliki kandungan ZDDP > 1000ppm, tetapi sudah sangat jarang ditemui di toko.

Tabel berikut berisi daftar segelintir oli API-SL dengan grade sesuai user manual yang masih bisa ditemui di pasaran saat ini:

MerkGradeAPIZDDP (ppm)per Liter (Rp.)
Q8 Formula Advanced*10w40SL100090.000
Shell Helix Astra**10w40SL???85.000
Idemitsu10w30SL???70.000
Prima XP***10w40SL68050.000

*) Q8 Formula Advanced 10w40 menyatakan kandungan ZDDP pada datasheet dalam bentuk range, minimum 1000ppm dan maksimum 2000ppm.

**) Shell Helix Astra 10w40 adalah oli berbasis mineral, gunakan pada interval penggantian yang pendek.

***) Prima XP 10w40, sebaiknya dihindari.

Tabel berikut berisi oli dengan aditif anti-aus alternatif yang harganya cukup terjangkau dan bisa didapat dengan mudah:

MerkGradeAPIZDDP (ppm)Tambahan (ppm)per Liter (Rp.)
Kendall GT-1 High Performance10w40SN810100 (Titanium)85.000
Eneos Molybdenum10w40SM?????? (Molybdenum)90.000

Akhir kata, seperti ungkapan yang berbunyi “waktu adalah uang”, dalam dunia oli mesin, ungkapan yang berlaku adalah: “ZDDP adalah uang”. Good luck!

Terimakasih kepada om Singgih (hi om!) atas diskusi panjang dan kiriman link-linknya yang berharga, sehingga artikel ini dapat lahir.

Sayangnya belum ada sistem diskusi yang diimplementasikan di website ini. Gatal ingin berkomentar? Kesini saja.