Petualangan 2000km: Bandung ke Bengkulu

20 June, 2017

Apakah anda pernah menonton salah satu acara TV swasta yang berjudul “Thousand Miles”? Di acara tersebut anda akan menemukan petualangan 2 Toyota FJ Cruiser dan 1 Land Rover Defender menerobos hutan dan melalui jalur ekstrim. Tentunya saya tidak bisa melakukan itu menggunakan Estate saya, tapi setidaknya untuk mudik tahun ini, saya akan menempuh jarak 2000km Bandung ke Bengkulu pulang pergi. 2000 lebih banyak dari 1000 bukan? Maka dapat diambil kesimpulan kalau Estate jauh lebih mampu dari FJ Cruiser (nulis sambil mabuk durian).

Persiapan

Sejak awal Juni, blog ini sepi artikel. Itu bukan karena saya lupa password blog saya ini, tapi setiap akhir minggu sejak awal Juni saya habiskan di kolong Estate saya demi persiapan mudik. Jadi, apa saja yang saya lakukan?

  • 1 Juni: ganti kopling
  • 2 dan 3 Juni: pergi ke gym karena ternyata tenaga saya ga kuat buat angkat transmisi Estate setelah ganti kopling
  • 4 Juni: ganti seal as roda dan boot as roda dalam
  • 10 Juni: ganti shock breaker depan karena saya perhatikan posisi mobil miring ke kanan karena shock depan kanan amblas
  • 11 Juni: ganti boot as roda dalam kanan karena boot yang baru diganti minggu sebelumnya digigit tikus dan bocor lagi
  • 17 Juni: bersihkan throttle body, ganti puli tensioner fan belt, cek kekencangan baut kaki-kaki dan kaliper rem
  • 18 Juni: cek lampu-lampu, angin ban, semua cairan, dan pengecekan kecil lainnya

Cukup banyak bukan? Untungnya istri saya mau mengerti saat dia tidak pernah lagi diajak buka puasa di luar dengan alasan uang saya habis untuk beli spare parts.

Packing

Packing pakaian bisa menunggu, tentunya kita perlu membawa hal-hal yang lebih penting dari itu, karena jika mobil anda mogok di pedalaman Sumatra, spare part — apalagi untuk Chevrolet yang usianya sudah 11 tahun — akan sangat sulit didapat.

Petualangan 2000km: Bandung ke Bengkulu - Tenang, masih ada sisa ruangan untuk pakaian dan oleh-oleh

Tenang, masih ada sisa ruangan untuk pakaian dan oleh-oleh

Berikut barang-barang yang saya bawa dalam petualangan ini:

  • Kabel jumper, kalau-kalau mobil tidak bisa di start karena aki soak
  • Pocket scanner, kalau-kalau check engine tiba-tiba menampakkan diri
  • Masking tape, double sided foam tape, zip tie, dan kawat baja, untuk menempel atau mengikat berbagai macam hal saat darurat
  • ATF untuk menambah isi oli power steering, jika perlu
  • Minyak rem DOT4 ukuran kecil, jaga-jaga jika minyak rem berkurang, karena pengalaman tahun sebelumnya sangat sulit mendapat DOT4 di pedalaman Sumatra — waktu itu ada sedikit rembes di pipa kopling
  • Coolant, jaga-jaga jika terjadi kebocoran sistem pendingin
  • Cairan multi purpose cleaner, bisa untuk bersihkan banyak hal, termasuk noda makanan yang ditumpahkan anak anda
  • Bug and tar remover, untuk membersihkan noda bekas aspal dan serangga yang menempel di bodi mobil
  • Penetrant, selalu berguna
  • Sampo mobil dan lap, biar bisa cuci mobil di mata air pinggir jalan
  • Fuel pump cadangan (Denso 195130-2181), karena jika fuel pump mati anda tidak akan bisa kemana-mana
  • Fan belt cadangan
  • Bohlam lampu depan cadangan, pengalaman saat ke Yogyakarta pada tahun baru, bohlam lampu depan putus sebelah, dan sangat susah mencari toko yang buka saat libur

Selain barang-barang di atas, saya juga melepas jaring kargo dan meninggalkannya di Bandung, karena pernah beberapa kali perjalanan jarak jauh harus berhenti hanya untuk sekedar membuka bagasi dan mengambil makanan atau barang lainnya.

Bandung ke Bengkulu

Ini kali kedua saya menempuh jalur darat menuju ke kota Curup, Bengkulu. Kota yang sejuk kampung halaman istri saya. Tahun lalu saya belum mengenal medan sehingga tidak terlalu menikmati pemandangan dan mendokumentasikan perjalanan saya.

Petualangan 2000km: Bandung ke Bengkulu - Rute yang kami tempuh (warna biru), kira-kira 1000km sekali jalan

Rute yang kami tempuh (warna biru), kira-kira 1000km sekali jalan

Rute dibagi menjadi 4 etape. Etape pertama Bandung-Merak, kedua Bakauheni-Liwa, ketiga Liwa-Bengkulu, dan terakhir Bengkulu-Curup.

Tentunya rute tersebut dapat ditempuh dalam waktu 20 jam saja, tapi kami akan menempuhnya dalam waktu 2 hari 1 malam. Pertama, kami menghindari jalan terlalu malam karena keamanan di Sumatra tentu berbeda dengan di Jawa. Kedua, kami ingin menikmati perjalanan dan melakukannya dengan santai, tentunya juga menghindari anak-anak kami terlalu capek. Ketiga, saya menyetir sendiri dan tidak sanggup kalau harus terjaga selama 20 jam penuh.

Jika anda fans berat kelapa sawit, kami sarankan untuk melewati rute Martapura – Lahat – Lubuk Linggau saja, disana anda akan melalui ratusan kilometer kebun kelapa sawit. Tapi kami memilih rute Liwa – Krui – Manna karena pemandangannya yang indah. Pada rute ini, anda akan melewati gunung, hutan, hingga pesisir pantai yang akan membuat perjalanan sangat menyenangkan di mata.

Check Point

Bagi anda yang ingin melewati rute yang sama, Liwa atau Krui adalah lokasi istirahat yang paling tepat.

Selain posisinya yang ada di tengah rute, di Liwa dan Krui tersedia berbagai pilihan hotel untuk menginap. Wisatawan yang menuju Danau Ranau, biasanya akan menginap di Liwa karena lokasinya yang dekat. Kelebihan lain Liwa adalah udaranya yang sejuk sehingga anda tidak perlu khawatir untuk memilih hotel ber-AC.

Krui memiliki berbagai pilihan hotel yang lebih berkelas, wajar saja karena kota ini adalah kota tujuan turis mancanegara untuk berselancar. Jangan heran kalau anda melihat ada bule di tengah pasar. Tapi udara yang panas di sini, mewajibkan anda memilih hotel yang ber-AC, agar tidur anda nyaman.

Tanggal 21 Juni jam 23.00 adalah waktu yang kami pilih untuk berangkat dari Bandung. Harapannya dapat tiba di Merak sekitar jam 3 pagi dan dapat sahur dan sedikit tidur di kapal. Sebelum maghrib, seharusnya kami sudah tiba di Liwa dan menginap disana.

Tapi tentunya, ini mudik, mengendarai Chevrolet berusia 11 tahun, apapun bisa terjadi bukan?

Sayangnya belum ada sistem diskusi yang diimplementasikan di website ini. Gatal ingin berkomentar? Kesini saja.